
Batam(DK) – Dam Duriangkang adalah salah satu aset Bp Batam, dimana Dam Tersebut dikelola oleh Badan usaha Spam, untuk biaya pemeliharaan Dam tersebut setiap tahun bukan sedikit Dana yang digelontorkan, mengingat aset tersebut begitu penting karena sumber air bersih untuk masyarakat kota Batam.
Namun saat ini Dam Duriangkang dipenuhi oleh tumbuhan eceng Gondok dan kalau dibiarkan akan berpotensi terancamnya kebutuhan air bersih di kota Batam, mengingat jika tidak dibersihkan akan mengganggu pasokan air bersih, sebab eceng Gondok akan menurunkan debet air.
Analisis google selama 52 hari eceng Gondok akan berkembang radius 1 meter persegi, jika terus menerus tidak ada tindakan dari Spam Bp Batam, dapat di mungkin DAM Duriangkang akan tertutup oleh Eceng Gondok.
Sementara BP Batam dari tahun 2021 telah memiliki Harvester dan Amphibius Excavator yang harganya mencapai Rp 5 milyaran tetapi tidak dipakai dan di fungsikan.
Aktivis Pemerhati lingkungan ketika media meminta tanggapan tentang semakin banyaknya eceng Gondok perkembangan di Dam Duriangkang, kepada media mengatakan,Bp Batam harus konsen terhadap pemeliharaan Dam Duriangkang sebab Dam Duriangkang adalah salah satu sumber Air Bersih kebutuhan masyarakat Batam, jika BP Batam menganggap tumbuhan eceng Gondok tidak serius, semakin lama Dam akan mengalami kedangkalan secara langsung debet air berkurang.
Jadi sebaik apapun instalasi perbaikan dan dibangun tidak ada artinya, jika sumber air tidak tersedia.
Timbul pertanyaan bagi kita semua, kenapa eceng Gondok sampai berkembang begitu suburnya di Dam Duriangkang?, salah satu penyebabnya adalah kadar air kotor, sehingga eceng Gondok tumbuh subur, seharusnya Bp Batam mencari informasi apa penyebab air kotor,bisa di mungkinkan penyebab dari banyak limbah, sehingga air tercemar ujarnya.
Kepala Humas dan protokoler Bp Batam Ariastuty Sirait ketika di konfirmasi media tentang kenapa eceng Gondok di DAM Duriangkang dibiarkan sedangkan BP Batam sudah membeli peralatan begitu mahal tetapi tidak dipakai dan di fungsikan, sampai berita ini ditayangkan tidak merespon.( Tim )