DETIKINEWSINFO.COM,INHIL- Polres Indragiri Hilir (Inhil) Polda Riau menggelar Press Conference Tindak Pidana kekerasan terhadap anak dibawah umur atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Minggu (26/2).
Kapolres Inhil AKBP Norhayat SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Amru Abdullah SIK MSi dan Kasi Humas AKP Liber Nainggolan menjelaskan pengungkapan kasus video KDRT yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
“Pada hari Rabu sore 22 Februari 2023 lalu, sambil mengendarai mobil, pelaku inisial AS (39) melakukan KDRT terhadap anak kandungnya yang masih di bawah umur ketika melintas di Jalan Lintas Utara Desa Nusantara Jaya Kecamatan Keritang, menuju Tembilahan,” papar Kapolres Inhil
Ia mengatakan, awalnya pelaku menjemput paksa kedua anak kandungnya yang masih berusia 5 dan 9 tahun dari sang istri.
“Dari penyelidikan, pelaku ini kerap kali melakukan KDRT terhadap istri dan anaknya, sehingga istri pelaku kabur membawa serta 2 anaknya ke rumah orang tuanya di Taluk, Kuansing. Pelaku lalu menjemput mereka namun istri pelaku tidak berada di rumah, akhirnya pelaku membawa kedua anaknya ke Keritang,” kata Kapolres.
“Puncaknya, pada hari Rabu itu, pelaku melakukan KDRT dengan cara mencubit, membanting anaknya sambil dipertontonkan di live media sosial akun Facebook, PETTA TANGA PETTA TANGA. Motif pelaku sengaja melakukan siaran langsung di akun facebook miliknya tersebut agar dilihat oleh istrinya dengan harapan istrinya datang menemuinya,” tutur AKBP Norhayat.
“Sekitar pukul 18.30 wib, Tim Resmob Sat Reskrim Polres Inhil menemukan dan mengamankan pelaku di Jalan Pramuka Kelurahan Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu. Bahkan pelaku sempat memerintahkan kedua anaknya tidur dibawah pohon, lalu di foto dan dikirimkan kepada istrinya, membuat seolah-olah bahwa anaknya telah meninggal. Pelaku berserta kedua anaknya dan barang bukti dibawa ke Polres Inhil,” ungkapnya.
“Si anak secara jasmani sehat, namun terdapat beberapa bekas cubitan. Diharapkan dengan dilaksanakannya Press Conference tindak KDRT ini dapat memberitahukan kepada masyarakat Kabupaten Inhil, bahwa kami telah berhasil mengungkap kasus yang menjadi perhatian publik dan menjadi cermin kepada para orang tua agar tidak berprilaku sama jika terjadi permasalahan dalam keluarga,” imbuhnya.
Pelaku disebutkan dikenai pasal 80 Ayat (4) UU No. 35 tahun 2014 perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 Tentang perlindungan anak dan atau Pasal 44 UU No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman 3 tahun 6 bulan